Selamat datang di Peri Kudus

Peri Kudus @ KOJAKU (Korea Japan Lovers Kudus)

Senin, 29 Oktober 20120 komentar


Papercraft Banyak Digemari

Anggota Peri Kudus sedang memamerkan hasil karya unik mereka berupa kerajinan dari kertas yang bernilai tinggi. HOBI UNIK :



PERI KUDUS – Keterampilan memainkan kertas tidak sebatas dalam hal melipat. Kini kertas-kertas itu mampu dirubah menjadi bentuk 3 dimensi seperti patung. Kertas yang notabene berharga murah, mampu dirubah menjadi mainan berkelas tinggi.
Dendy Achmad, Anggota Peri Kudus, mengungkapkan bahwa kerajinan melipat kertas menjadi bentuk 3 dimensi, dinamakan kesenian papercraft.
Kesenian itu mulai digemari masyarakat Kudus. Terbukti banyak klub penggemar kerajinan kertas yang bermunculan. “Papercraft itu kerajinan kertas yang dibuat seperti patung. Bahkan tingginya bisa mencapai 2 meter,” Ujar Dendy.
Papercraft sendiri banyak yang suka, karena bentuknya yang unik. Yakni papertoy atau kerajinan kertas yang bentuknya simpel tapi penuh warna, kedua papercraft atau kerajinan dengan tingkat kesulitan tinggi seperti membuat robot, dan yang ketiga papermodel, yakni seni melipat kertas dengan hasil yang serupa dengan benda aslinya.


Selain bentuknya yang unik, kerajinan ini mudah dibuat. Sudah banyak website yang menyediakan polanya secara gratis. Builder tinggal mencetak merangkainya. “Setelah pola dicetak kita tingga merangkainya. Tapi harus hati-hati, karena salah dasaran, maka bisa merusak semua,” ujarnya.
Bahan membuat kerajinan ini pun tergolong mudah ditemui. Hanya dengan bermodal kertas, gunting, lem, sudah mampu membuat kerajinan dengan berbagai macam bentuk. Dari kertas yang seharga 16 ribu, mampu digunakan untuk membuat puluhan papercraft.
“Kalau di Kudus kami biasanya menggunakan kertas jenis BC. Kertas itu banyak tersedia di toko-toko kertas. Untuk 100 lembar harganya pun berkisar Rp.16.000,” imbuhnya.
Kendati bahan bakunya murah, namun kerajinan itu mampu dijual dengan harga yang tinggi. Bisa sepuluh kali lipat dari harga mainan aslinya. Bahkan papermodel dengan modelnya yang mirip aslinya, bisa dijual untuk maket atau miniatur benda. “Namun untuk menjual harus dengan seizin desainernya.” Berkat keterampilan ini, dulu saya pernah dapat proyek membuat miniatur gerobak makanan franchise di Kudus,” Ujar Hanamichi.
Setelah para penggemar kertas ini mempunyai karya. Biasanya satu bulan sekali mereka akan mengumpulkan karya itu untuk dibuat pameran kecil-kecilan. Foto-foto saat pameran, sering mereka unggah ke internet. “selain juga bisa dipromosikan bagi yang berkenan membeli,” kata Eko Murtono.

Source :
Koran Radar Kudus 29 Oktober 2012
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. PERI KUDUS - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger